top of page
Writer's pictureanwar mozarella

Wamenkeu Mau Tarik Pajak Dari Judi Online? Illegal atau Legal?

Wamenkeu Anggito Abimanyu Saat Kembali ke UGM

Mozarella - Dalam beberapa waktu terakhir, isu mengenai wacana pemungutan pajak dari aktivitas judi online oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) telah menjadi topik panas. Di satu sisi, langkah ini dinilai sebagai strategi untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor online yang terus berkembang pesat.


Di sisi lain, muncul pertanyaan besar: apakah pemungutan pajak dari judi online yang masih dianggap ilegal di Indonesia ini dapat dilakukan?


Apa Itu Pajak pada Aktivitas Online?

Pajak dalam konteks aktivitas online merujuk pada kewajiban membayar kontribusi keuangan kepada negara atas berbagai transaksi yang dilakukan secara digital. Seiring meningkatnya aktivitas online, seperti e-commerce, hiburan digital, hingga layanan berlangganan, pemerintah mulai menyadari potensi besar untuk meningkatkan pendapatan negara melalui pajak digital. Pajak ini mencakup transaksi online dari berbagai bidang, namun memasukkan judi online dalam daftar objek pajak menjadi hal yang kontroversial, mengingat status ilegalnya.


Peningkatan Pendapatan Negara melalui Pajak Online

Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam transaksi digital. Mulai dari e-commerce, layanan streaming, hingga permainan online, sektor digital telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Namun, penerimaan pajak dari sektor digital ini masih dapat diperluas. Melihat potensi besar dari judi online yang menjadi tren, beberapa pihak di pemerintahan merasa bahwa memungut pajak dari aktivitas ini bisa menjadi tambahan pemasukan bagi APBN. Namun, ada tantangan besar, terutama karena judi online termasuk dalam aktivitas yang ilegal di Indonesia.


Fenomena Judi Online di Indonesia

Judi online telah menjadi fenomena yang berkembang di masyarakat Indonesia, dengan semakin banyak orang yang terlibat dalam aktivitas ini. Akses internet yang luas dan teknologi yang semakin canggih memudahkan siapa saja untuk terhubung ke platform judi online, meski dianggap ilegal. Kondisi ini mempersulit pemerintah untuk mengawasi dan menindak tegas pelaku judi online, apalagi platform-platform tersebut berbasis di luar negeri. Banyak orang yang tertarik, namun banyak pula yang mempertanyakan dampaknya bagi masyarakat.


Posisi Hukum Judi Online di Indonesia

Menurut undang-undang Indonesia, semua bentuk perjudian, baik online maupun offline, dinyatakan ilegal. Pasal-pasal dalam KUHP dan UU ITE mengatur secara ketat larangan terhadap kegiatan perjudian. Mereka yang terlibat dalam aktivitas ini dapat menghadapi sanksi hukum, baik berupa denda maupun pidana penjara. Judi online, meskipun dilakukan melalui platform yang tidak terdeteksi di dalam negeri, tetap dianggap melanggar hukum. Maka, muncullah pertanyaan: apakah logis untuk memungut pajak dari kegiatan yang secara hukum dilarang?


Pandangan Pemerintah tentang Judi Online

Pemerintah Indonesia pada umumnya menentang judi online, mengingat dampak negatifnya terhadap masyarakat. Selain dianggap merusak moral masyarakat, judi juga berpotensi menimbulkan kerugian finansial bagi individu yang terlibat. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah berulang kali menutup situs-situs judi online, namun upaya ini sering kali tidak efektif karena situs-situs baru terus bermunculan. Pandangan pemerintah yang ketat terhadap judi online ini membuat wacana pemungutan pajak atas aktivitas ilegal ini semakin rumit dan penuh tantangan.


Wacana Pemungutan Pajak Judi Online oleh Wamenkeu

Pernyataan Wakil Menteri Keuangan tentang wacana pemungutan pajak judi online mengundang beragam respons dari masyarakat. Di satu sisi, pajak dari sektor judi online memang dapat meningkatkan pendapatan negara. Di sisi lain, wacana ini dianggap sebagai bentuk legitimasi atau pembenaran terhadap aktivitas yang dilarang hukum.


Menurut Anggito, saat ini masih banyak potensi pajak dari para pelaku shadow economy yang masih belum dioptimalkan oleh otoritas pajak. "Kita membuka mata, sebenarnya banyak underground economy yang tidak terdaftar, tidak ter-record, dan tidak bayar pajak. Jadi yang kaya gitu-gitu yang kita pikirkan," ujar Anggito dalam Rapat Terbuka Senat: Puncak Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi UGM Tahun 2024, dikutip pada Selasa (29/10/2024).


Argumen ini memicu perdebatan, apakah langkah ini merupakan solusi bagi penerimaan negara atau justru akan menimbulkan masalah baru terkait etika dan hukum.


Bila DJP berfokus mengurai shadow economy dan mengumpulkan penerimaan pajak dari sektor tersebut, penghasilan dari judi online slot gacor pun bisa dikenai pajak penghasilan (PPh).


"Sudah enggak kena denda, dianggap tidak haram, enggak bayar pajak lagi, padahal kan dia menang itu. Kalau dia dapat winning itu kan nambah PPh mestinya. Tidak mungkin mereka melaporkan penghasilan dari judi," ujar Anggito.


Perlu diketahui, shadow economy adalah semua aktivitas ekonomi yang berkontribusi terhadap perhitungan produk nasional bruto dan produk domestik bruto tetapi masih belum terdaftar dan tercatat.


Apakah Pajak Judi Online Legal di Indonesia?

Pertanyaan ini menjadi krusial: bagaimana mungkin suatu aktivitas yang ilegal dapat dikenakan pajak? Dari sudut pandang hukum, memungut pajak dari aktivitas ilegal bertentangan dengan prinsip penegakan hukum. Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa selama aktivitas ini berlangsung di negara lain dan pengguna di Indonesia tetap mengaksesnya, pemerintah dapat mengambil pendekatan pajak sebagai cara mengendalikan aktivitas tersebut. Isu ini membawa perdebatan lebih lanjut mengenai etika dan prinsip hukum di balik kebijakan pajak judi online.


Tantangan dalam Pemungutan Pajak Judi Online

Salah satu tantangan terbesar dalam memungut pajak dari judi online adalah sulitnya melacak dan mengawasi transaksi yang dilakukan. Platform judi online biasanya berbasis di luar negeri dan menggunakan sistem pembayaran yang tidak mudah terlacak. Transaksi melalui mata uang digital atau sistem pembayaran online anonim membuat pemerintah sulit memonitor dan menagih pajak dari setiap transaksi yang terjadi. Selain itu, kebijakan ini bisa menimbulkan resistensi sosial karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama.


Pajak Judi Online di Negara Lain

Beberapa negara telah mengambil langkah untuk melegalkan dan memungut pajak dari judi online, termasuk negara-negara di Eropa dan sebagian wilayah di Amerika. Langkah ini memungkinkan mereka untuk mengontrol dan memonitor aktivitas judi online serta mendapatkan pemasukan tambahan untuk negara. Di Eropa, misalnya, perjudian yang diawasi secara ketat dan legal menghasilkan pajak yang signifikan. Namun, kondisi ini sangat berbeda dengan di Indonesia, di mana perjudian masih ilegal sehingga penerapan kebijakan yang sama akan menimbulkan banyak konflik hukum dan sosial.


Dampak Sosial dari Legalisasi Pajak Judi Online

Mengambil pajak dari judi online bisa memicu dampak sosial yang beragam. Bagi sebagian masyarakat, pajak pada judi online mungkin dianggap sebagai bentuk pengesahan dari pemerintah atas aktivitas yang seharusnya dilarang. Di sisi lain, ada pula yang melihatnya sebagai cara untuk menekan aktivitas ini. Namun, kemungkinan besar, kebijakan ini akan mempengaruhi pandangan masyarakat, terutama yang berpegang pada nilai-nilai moral dan agama yang menentang perjudian.


Analisis Ekonomi Pemungutan Pajak Judi Online

Jika wacana pemungutan pajak judi online direalisasikan, potensi kontribusi terhadap APBN tidak bisa diabaikan. Judi online yang berkembang pesat di kalangan masyarakat Indonesia bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan, terutama jika pemerintah memiliki mekanisme yang kuat untuk melacak dan mengawasi transaksi. Pajak judi online, bila diterapkan, bisa digunakan untuk mendanai proyek-proyek sosial atau sektor yang membutuhkan, namun tantangan etika dan hukum tetap perlu menjadi pertimbangan utama.


Perspektif Agama dan Moral tentang Judi Online

Dari sudut pandang agama, perjudian umumnya dianggap sebagai aktivitas yang merusak moral dan merugikan. Hampir semua agama besar di Indonesia menolak perjudian dalam bentuk apapun, baik online maupun offline. Maka, kebijakan pemungutan pajak dari judi online yang ilegal ini berpotensi bertentangan dengan keyakinan sebagian besar masyarakat. Pemerintah perlu mempertimbangkan perspektif ini dalam mengkaji kelayakan kebijakan tersebut agar tidak menciptakan kegelisahan di masyarakat.


Apa yang Bisa Dipelajari dari Negara Lain?

Indonesia bisa belajar dari negara-negara yang telah lebih dulu menerapkan pajak judi online dengan sistem yang matang. Di negara-negara maju, pajak judi online dikelola dengan pengawasan ketat dan regulasi yang jelas untuk menghindari penyalahgunaan. Model yang digunakan di Eropa atau Amerika Serikat bisa menjadi bahan kajian, meskipun perlu disesuaikan dengan nilai, budaya, dan hukum yang berlaku di Indonesia.


Kesimpulannya, wacana pemungutan pajak dari judi online menimbulkan pro dan kontra yang tajam. Meski memiliki potensi pendapatan, aspek legalitas, etika, dan tantangan teknis membuat kebijakan ini sulit untuk direalisasikan tanpa kontroversi. Pemerintah perlu berhati-hati dalam mempertimbangkan langkah ini, dan alangkah baiknya fokus pada upaya penegakan hukum dan edukasi masyarakat tentang dampak negatif judi online.

3 views0 comments

Comments


bottom of page